Kamu masih inget gak...
Malam itu, malam dimana kau selalu membacakan cerita-cerita
dari majalah Bobo. Setelah aku telah pandai membaca sendiri, kubaca ulang
cerita itu dan ternyata tidak sama seperti yang kau ceritakan dulu,kau merubah semua
ceritanya. Kamu memang pengarang yang handal. Tapi tak mengapa, kau yang
membuatku gemar membaca. Akuselalu haus
akan bahan bacaan.
Kamu masih inget gak...
Malam itu, malam dimana kamu gak bisa bisa tidur dan kita
menonton film seadanya di TV kita nonton Babe. Ceitanya tentang babi yang tidak
pernah diberitahu tentang masa depannya yang akan berakhir di tempat pemotongan
daging. Tapi kau berkata, ” jangan
pernah takut akan masa depan, jangan takut untuk bermimpi, karena mimpi itu jalan
untuk menjadikannya kenyataan.” Kemudian tak disangka babi
itu malah menjadi penggiring domba diakhir cerita. Ya, kita menonton film itu
sampai pukul sebelas malam. Hehehe... itu pertama kali aku begadang loh.
Kamu masih inget gak...
Malam itu, malam di mana kamu mengajari aku pelajaran
porogapet. Kamu tahu aku malas belajar matematika. Aku telah berusaha
berkonsentrasi tetapi aku tetap tidak bisa mengerti. Hingga kamu naik darah, dan
kamu marah-marah, lalu aku nangis darah.
Kamu masih inget gak...
Malam itu, malam di mana aku tidur terpisah ranjang denganmu.
Karena ranjangmu telah ditempati suamimu. Aku mengatakan padamu bahwa akan ada
hantu yang akan mendekatiku saat kamu berbalik badan menghadap suamimu, dan
kamu memunggungiku. Tapi kamu meyakinkanku bahwa kau akan terus menggandeng
tanganku. Lalu kita bergandeng tangan hingga pagi datang.
Kamu masih inget gak...
Malam itu, malam di mana kamu memarahiku karena aku
menggunting gambar makanan di buku resep memasakmu untuk bermain. Aku juga pernah
menggunting semua uang 20 ribuanmu sebelumnya. Tapi kamu begitu marah karena
itu koleksi kesayanganmu. Lalu kamu memaksaku menempelkan kembali semua gambar
itu. Kukembalikan semua buku itu setelah selesai, aku begitu takut saat kamu
meliirik tajam kepadaku. Lalu kau tersenyum kembali, kau ajarkan aku teknik
kolase.
Kamu masih inget gak...
Malam itu,malam dimana aku selalu memijat kaki yang putih
mulus tanpa bulumu setelah kau mengabulkan semua permintaanku. Ya, kau memang
selalu memanjakanku. Dan aku akan memanjakan kakimu di malam hari.
Kamu masih inget gak...
Malam itu, di malam-malam terakhirmu, kamu terlalu gelisah untuk melewatkannya. Kamu
memintaku membacakan Asmaul Husna yang dulu pernah kuhapal. Kau mendengarkanku
sambil bertasbih. Lalu aku diam. Kamu diam. Kita terdiam menghabiskan malam, malam
terakhir kita.
Kamu tahu gak...
Malam ini, malam tanpa hujan, tanpa bintang, juga tanpa
kamu. Sudah enam tahun aku meratapi malam kelam seperti ini tanpamu. Di hari
lahirmu, aku semakin memikirkanmu. Aku tau kau juga menungguku. Terimakasih telah
menghidupkan masa kecilku, dan juga mimpi-mimpiku. Aku berjanji akan membuatmu
bangga aku akan berusaha tidak membuatmu kecewa. Selamat Ulang Tahun Ibu Terhebatku.
Aku selalu mendoakanmu.Tapi aku tahu malam ini tidak akan terus begini.
0 komentar:
Posting Komentar